Pages

Selasa, 26 April 2011

Puisi-Puisi CINTA Dee Kepada ALLAH



Fenomena

Mungkin, setelah ini kamu adalah cerita lama

Mungkin, melepasku dengan iringan sembabnya matamu adalah rasa `suka`
Mungkin, yang dulunya kita sempat terbang bersama adalah bukan cinta,
Mungkin, menjadikan animasi khayalmu, kepadaku adalah hitungan kasat mata,
Mungkin, pada apapun yang kusuka darimu adalah semangatku disaat aku `patah`
Mungkin juga kini,  kamu sama –sama merasa menjadi burung mengawang sendirian disana,
Atau pada sejuta mungkin yang bisa kamu lukis, tuk mengikis parau nya swaramu,
Kita bukanlah Cinta, meski pernah bersama, kita adalah fenomena
Kita bersama dan ADA karena Allah semata


                                                        



                            
HHH…
Lantas kemudian aku melihat namanya tersebut dimana-mana
Disetiap halaman yang aku `klik` ekor mata kananku menyergapnya
Sebuah nama yang begitu menghamba pada `KeangunganNYA`
Sebuah pesona, yang entah sudah berapa lama `pergi` dengan jejak saksi didada teman2ku juga
Penyuka lima huruf dengan desau panjang, yang ku rindukan keberadaannya
Namun nyaliku menggagap saat lisanku berusaha memanggilnya 






Hope …
Yaa Allah, jangan marah
Aku memang sedang  sedang jatuh cinta, karena mencintai  terlalu mahal bagiku
Aku ingin Engkau tau, senyum ini sesungguhnya terasa pahit, meski sebelah tanganku tlah berpegangan denganMU
Aku sakit, pucat, itu benar, dan tak boleh seorangpun tau, saat Kau lapangkan hatiku, Kau Bebaskan Jiwaku
Tuhan, mengapa harus ..?
 Jiwa ragaku letih terlebih dahulu, baru Kau belai aku
Akh .. aku seperti merajuk kepadaMu, merasa-rasa seperti Engkaulah kekasihku ..
Menunduk tersipu, berharap …




Ada bening dimata Bunda
Yaa Rabb,
Kini kami bersimpuh dihadapan MU
Mengadu dalam ketidakmengertian atas kehendakmu
Mengadu dalam tangis tertahan 
Mengadu dalam ketidakberdayaan.
Sungguh
Kami lah umat MU yang penuh dengan segala khilaf, kembali datang padaMU
Kembali tuk mencari Cinta Mu
Pada separuh asa yang tersisa ini,  dan diantara isak rindu kepadaMU, ada sesal yang tak kunjung usai  semata karena lalainya kami
Andai kebenaran adalah milikMU, jangan biarkan kami seperti ini
Genggam lah tangan kami  dalam rengkuh segala nikmat mukjijat MU
Tuntunlah kami pada tepian harap
Sungguh
Ubahlah ketidakpastian ini olehMU
Jadikan segalanya NYATA 
Yaa Rabb
Terangi akal pikiran kami, beri kami kekuatan tuk menepis gemuruh didada bunda
Jadikan segalanya NYATA
Ajari kami menukar isak tertahan bunda dengan kelulusan ujian-ujian kami
Yaa Rabb
Izinkan kami meminjam mukjijatmu, sedetik saja 

Di dedikasikan untuk  anak-anak mama tercinta,  
Anak-anak yang mama kenal, Selamat Berjuang 


                           

Dimensi Cermin
Yaaaa Allah …, apa ini namanya
Ketika aku baru saja usai bermunajat kepadaMU, menyertakan sejumlah rasa syukurku, yang  lantas diam-diam kuselipkan harapan akan adanya sebuah pengakuan akan AmpunanMU, aku tertegun lama 
Yaa Allah, apa ini namanya
Ketika  sebelumnya aku merasa sedemikian `yakin` atas `Kebenaran` sikapku, serasa BENAR di MataMU, yang kemudian kulihat, itu tak ada .. 
Yaaa Allah.. apa ini namanya,
Ketika pada akhirnya, aku,  mau tak mau mengakui, Engkau lebih tau apa lebih kubutuhkan.
Yaa Allah .., apa ini namanya,
Jika lagi-lagi aku terkesima, bahwa Engkau suka sekali mengodaku, menunda apa yang menjadi mauku
Yaa Allah, ini kah Cinta …
Karena ku tau, Cinta KepadaMU, tidaklah mungkin sesegera itu mengharapkan balasanMU,
Cinta kepadaMU,  adalah,  tidak lagi mengharapkan apapun dariMU, terkecuali RidhaMU
Cinta KepadaMu, adalah,  antara aku dan keinginan selalu Baik dimataMU




Sendiri
Biarkan aku melihat, mendengar, berfikir, bermimpi, berimajinasi, tentangmu
Biarkan aku merasakan, dan melarungkan semua setelahnya, sesuatu yang menurutmu tak layak kusimpan.
Cepat atau lambat, aku harus berjalan dan pulang sendiri..
Separuh hati bersihmu, akan kubawa, ku jadikan lentera.
Terima kasih utk hari-hari yg melelahkan ..
Dan saat ini, aku ingin bilang : “Aku Ingin Tuhan Tak Jadi marah kepadamu


 
Bandarlampung, April hebat..!
Damia B Gatimurni
   
                                                            














                                                                                             
















0 komentar:

Posting Komentar